Baru baru ini saya melihat status whatsapp salah satu ibu balita di posyandu kami, Sebuah potret bayi dengan infus disertai tulisan ‘cepat sembuh anak gadis mama‘. Bayi 4 bulan itu mencret hingga dehidrasi. Menurut wikipedia, Diare adalah sebuah penyakit pada saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam.Masyarakat biasa menyebut diare dengan mencret. Mari kita bahas lebih lanjut tentang berbagai penyebab diare pada anak.

Salah satu penyebab diare adalah virus

Penyebab Diare

Masyarakat kadang menghubungkan diare dengan masuk angin seperti kehujanan, kena kipas angin lama, minum es, berenang lama, dan hal lainnya, Penyakit diare biasanya banyak timbul di wilayah dengan sanitasi buruk. Penyebab diare paling sering adalah sebagai berikut;

  1. Infeksi Virus atau bakteri:
    • Infeksi virus seperti rotavirus merupakan penyebab umum diare pada anak. Selain itu, bakteri seperti Salmonella dan parasit seperti Giardia juga dapat menyebabkan diare. Rota virus bisa dicegah dengan imunisasi.
    • Bakteri E. coli yang bersarang di toilet atau kamar mandi juga dapat memicu diare.
  2. Konsumsi Makanan atau Air Terkontaminasi:
    • Makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau parasit dapat menyebabkan diare. Kebersihan makanan dan minuman harus selalu diperhatikan.
  3. Intoleransi Makanan:
    • Beberapa anak memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu, seperti laktosa (gula dalam susu). Intoleransi ini dapat menyebabkan diare setelah mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat tersebut
  4. Konsumsi Makanan Pedas atau Berlemak:
    • Makanan pedas atau berlemak dapat merangsang perut dan usus, menyebabkan diare pada beberapa anak.

Pencegahan dan Penanganan Diare pada Anak

  • Pastikan Kebutuhan Cairan Terpenuhi:
    • Berikan oralit untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare. Boleh dengan oralit buatan sendiri.
    • Berikan ASI, terutama jika anak masih di bawah 6 bulan.
  • Pilih Makanan yang Mudah Dicerna:
    • Berikan makanan lembut seperti telur, pisang, pasta, sereal, dan kentang.
    • Hindari soda karena bisa memperparah diare.
  • Konsultasikan dengan Dokter:
    • Diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari atau disertai gejala lain memerlukan pengobatan dari dokter.
  • Pencegahan:
    • Pastikan air dan makanan yang dikonsumsi bersih dan matang.
    • Ajarkan anak mencuci tangan dengan baik.
    • Perhatikan tanda-tanda dehidrasi pada anak.
    • Pastikan tangan orangtua juga bersih sebelum memegang bayi.

Bagaimana dengan bayi tadi? Sudah membaik dan diperbolehkan pulang setelah 4 hari rawat inap di RS. Jangan sampai anak dehidrasi. Cukupkan keutuhan cairan tubuhnya. Prinsip cairan sudah diajarkan di kelas balita. Harus masuk cairan lebih banyak dari yang dikeluarkan. Palagi diare yang disertai dengan muntah. Misalnya muntah segelas harus diusahakan cairan masuk lebih dari segelas baik dalam bentuk air, jus, sop, ataupun kuah sayur. Untuk bayi di bawah 6 bulan dengan asi ekslusif solusinya hanya susui lebih sering.

Penanggulangan diare adalah salah satu kegiatan dari 5 kegiatan posyandu. Itulah mengapa di posyandu selalu diajarkan cara membuat oralit sendiri di rumah. Larutkan 1 sendok makan peres gula dalam 200 ml (segelas belimbing) air hangat. Tambahkan sejumput garam. Aduk hingga larut dan diminum segera. Sudah ke posyandu bulan ini?.

Cairan memegang peranan penting bagi tubuh kita. Orang yang dehidrasi juga cenderung demam dan susah untuk diinfus. Pembuluh darah susah ketemu. Selalu jaga kebersihan. Ingat! Kebersihan pangkal kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *