Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang paling banyak diderita di seluruh dunia termasuk Indonesia.. Salah satu komplikasi serius yang dapat terjadi pada penderita diabetes adalah kondisi yang dikenal sebagai “diabetes kaki busuk”. Kondisi ini terjadi ketika luka pada kaki tidak sembuh dan terus memburuk.
Sebagai kader posyandu, biasanya ada saja kegiatan yang membuat kita keiling ke warga. Sewaktu saya dan teman keliling seorang ibu memanggil dari dalam rumah. Si Ibu bilang, “Kak aku lagi sakit, tengoklah aku”.
Di pemukiman warga pintu rumah terbuka itu adalah hal biasa, jadi suara si ibu terdengar sangat jelas. Kami masuk ke dalam rumahnya, si ibu kelihatan kesulitan untuk berdiri. “Sakit apa, Bu”. Kemudian dia menunjukkan kakinya yang sudah menghitam, bernanah, dan bau. Setelah nanya-nanya leih jauh, si ibu ternyata memiliki JKN KIS yang iurannya dibayar oleh pemerintah. Alasannya tidak pergi berobat karena takut jarum suntik. Suaminyapun tidak berkeras membawanya berobat.
Entah siapa dulu orang yang memulai yang menakut-nakuti sehingga banyak orang takut jarum suntik. Padahal kalau kita berpikir secara logis dengan sakit yang dirasakannya saat itu tentu tidak sebanding dengan sakit ditusuk jarum. Kemudian kami menyarankan supaya si Ibu periksa ke puskes hari Senin.
Dua bulan sebelumnya, saat beliau datang Posyandu PTM masih bisa berjalan biasa meskipun dari hasil pemeriksaan darah kadar gulanya mencapai 300. Semua hanya bermula dari segelas es doger dan sedikit luka yang digaruk. Ternyata bisa memburuk secepat itu.
Pengenalan Awal Gejala Diabetes Kaki Busuk
Kaki busuk pada penderita diabetes biasanya dimulai dengan luka kecil yang tidak terasa sakit karena neuropati, yaitu kerusakan saraf yang mengurangi sensasi pada kaki. Luka ini bisa berkembang menjadi infeksi serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Gejala awal yang dapat diperhatikan adalah adanya perubahan pada kulit atau kuku kaki, seperti luka, lecet, kapalan, atau perubahan warna kulit. Jika luka telah terinfeksi, biasanya akan muncul nanah dan keluarnya cairan kental dari luka, serta bau busuk yang mengganggu.
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab utama dari diabetes kaki busuk adalah kadar gula darah yang tidak terkontrol. Gula darah tinggi jangka panjang dapat menyebabkan neuropati terkait diabetes, yang dapat terjadi di seluruh tubuh tetapi paling sering di tungkai dan kaki. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan mati rasa dan membuat pengidap diabetes tidak menyadari lecet, luka, atau sakit di kaki. Selain itu, diabetes juga dapat memengaruhi aliran darah ke tungkai dan kaki, meningkatkan risiko penyakit arteri perifer yang menyebabkan arteri menjadi menyempit atau tersumbat.
Bagaimana dengan si ibu? Setelah Senin siang kami cek ke rumahnya, ternyata dia di rumah tidak pergi berobat. Akhirnya kami paksa evakuasi dengan ambulan puskesmas. Setelah dilakukan perawatan, pasien dipulangkan dengan pesan agar menjaga kebersihan dan rutin menggani perban ke puskes. Sayangnya pesan ini diabaikan dengan alasan nggak enakan, kasian mereka kerjaannya cuma bersihin kakiku. Merasa nyuruh orang membersihkan kaki itu perbuatan tidak sopan. Si ibu meninggal 24 Desember 2023.
Diabetes semengerikan itu teman. Cek keseh atan rutin dan selalu kontrol kadar gula darah. Cek kesehatan bisa dilakukan di posbindu PTM secara gratis. Bila memungkinkan boleh juga membeli alat periksa kadar gula darah agar dapat dipergunakan kapan saja di rumah. Kurangi asupan gula, perbanyak makan buah dan sayur serta aktivitas fisik. Tetap sehat jaga kesehatan.
1 thought on “Menjenguk Seorang Warga Diabetes Kaki Busuk”